Kamis, 26 November 2015

Kita semua tau bahwa Jepang merupakan salah satu Negara yang paling aman. Tapi karena kita tinggal di Indonesia, kita mungkin tidak terlalu memahami mengapa Jepang dianggap aman. Mungkin kita beranggapan bahwa tingkat kejahatan di Jepang ditegakkan melalui masyarakat yang kaku dan tidak mengizinkan kebebasan dalam berekspresi, di mana orang-orang Jepang terlalu pasif karena takut kehilangan kepercayaan diri apaabila mereka melakukan suatu tindakan kejahatan, ataupun pemerintahnya tidak pernah keras terhadap orang-orang yang melakukan tindakan kejahatan. Pada kenyataannya, pernyataan tersebut tidak benar adanya.


image: Flickr (Toshihiro Ohimatsu)
Seperti dikutip dari japantoday.com, satu hal yang membuat kenapa Jepang lebih baik daripada negara lain yaitu Jepang lebih menempatkan fokus yang kuat pada pencegahan kejahatan dan keselamatan warganya menjadi suatu hal yang terpenting. Berikut adalah beberapa faktor yang membuat Jepang menjadi aman dan bebas dari bahaya:
1. Mesin ATM
Meskipun ATM pinggir jalan di Amerika Serikat mungkin terlihat praktis, tetapi hal ini justru menjadi magnet bagi kejahatan, terutama pada saat malam hari. Berbeda dengan ATM di Jepang yang berada di dalam bangunan atau bank, yang menyediakan lingkungan yang aman untuk menarik uang tunai. Hal ini mungkin terlihat sedikit tidak nyaman daripada bentuk ATM pinggir jalan yang akan kita temukan di bank-bank di negara lain, tapi mesin ATM di Jepang jauh lebih aman dan menawarkan tingkat privasi yang lebih besar.
2. Para Penjaga Toko-Toko di Sekitar Jalan
Di Jepang, kalian tidak akan pernah menemukan satu orang pegawai yang bekerja sendirian di setiap toko, pom bensin atau sejenisnya. Biasanya toko-toko di sana akan dijaga lebih dari satu pegawai walaupun hanya sebuah kedai kecil. Di satu sisi, hal ini tentunya akan cukup banyak memakan biaya karena pemilik toko harus memperkerjakan banyak orang. Tetapi di sisi lain hal ini tentunya membuat toko menjadi lebih aman baik dari segi kenyamanan pelanggan maupun pegawai toko tersebut.
3. Petugas Parkir
Di Jepang petugas parkir tidak hanya mengatur keluar masuk mobil dari area parkir saja, tetapi petugas parkir di sana diberi tanggung jawab untuk menjaga keamanan kendaraan dan keamanan di sekitar area parkir tersebut.
4. Penjaga Keamanan
Sama halnya seperti Petugas Parkir, penjaga keamanan di Jepang tidak hanya berdiri mengamankan wilayah yang dijaganya melainkan turut membantu melayani pelanggan dan turut waspada terhadap sesuatu yang mencurigakan.
5. Tidak Memperbolehkan Warga Sipil Memiliki Senjata Api
Bagi warga Jepang memiliki senjata api bukan merupakan hak mereka sebagai warga sipil. Karena mereka yakin tanpa memegang senjata api mereka sudah merasa aman.
6. Tidak Ada Toleransi Bagi Yang Mengemudi Dalam Keadaan Mabuk
Jepang memberi sanksi keras terhadap warganya apabila kedapatan mengemudi dalam keadaan mabuk. Untuk mencegah hal itu, pemerintah di jepang menyediakan jasa untuk menyewa seorang pengemudi yang dapat menggantikan mengemudi mobil kalian ketika kalian dalam keadaan mabuk.
7. Rendahnya Toleransi Terhadap Narkoba dan Penggunanya
Paris Hilton, Rolling Stones dan Paul McCartney pernah ditolak masuk ke Jepang dengan alasan mereka pernah menjadi tahanan narkoba. Salah satu selebriti Jepang juga pernah minta maaf kepada fans mereka di televisi nasional jika mereka tertangkap menggunakan obat-obatan. Konsekuensi ini memperkuat bahwa, negara Jepang tidak mendukung pengambilan keputusan tentang obat-obatan, dan bahkan obat-obatan seperti ganja dan jenis psikotropika masih dianggap tabu oleh sebagian besar warga Jepang.
8. Banyak Terdapat Pos-Pos Kecil Penjagaan Polisi
Di Jepang kita akan menemukan banyak pos-pos penjagaan yang dijaga oleh petugas polisi di yang selalu rutin berjaga mengamankan lingkungan di sekitar. Hal ini membuat tingkat kejahatan seperti pencurian sangatlah kecil.
9. Pembagian Wilayah
Karena hukum zonasi Jepang lebih inklusif dari eksklusif, satu zona dapat memiliki beberapa kegunaan. Toko-toko akan diizinkan untuk ada di rumah keluarga tunggal di lingkungan, misalnya. Meskipun keberadaan bisnis di suatu lingkungan dapat menghasilkan tingkat kebisingan tertentu, keberadaannya dapat menghambat aktivitas kriminal di sekitar rumah dan tempat usaha.
10. Membatasi Para Imigran
Membatasi Imigran yang datang adalah salah satu cara yang digunakan untuk memastikan negara mempertahankan sistem kepercayaan umum dan berbagi rasa nilai-nilai. Pada dasarnya, dengan tidak bersikap terlalu terbuka terhadap budaya asing yang masuk, mereka akan mampu mempertahankan budaya mereka sendiri.
Text by: Triaji Cahya

Source : japantoday.com

0 komentar:

Posting Komentar