Kita semua tau bahwa Jepang merupakan salah satu Negara yang paling aman.
Tapi karena kita tinggal di Indonesia, kita mungkin tidak terlalu memahami
mengapa Jepang dianggap aman. Mungkin kita beranggapan bahwa tingkat kejahatan
di Jepang ditegakkan melalui masyarakat yang kaku dan tidak mengizinkan
kebebasan dalam berekspresi, di mana orang-orang Jepang terlalu pasif karena
takut kehilangan kepercayaan diri apaabila mereka melakukan suatu tindakan
kejahatan, ataupun pemerintahnya tidak pernah keras terhadap orang-orang yang
melakukan tindakan kejahatan. Pada kenyataannya, pernyataan tersebut tidak
benar adanya.
image: Flickr
(Toshihiro Ohimatsu)
Seperti dikutip dari japantoday.com, satu hal
yang membuat kenapa Jepang lebih baik daripada negara lain yaitu Jepang lebih
menempatkan fokus yang kuat pada pencegahan kejahatan dan keselamatan warganya
menjadi suatu hal yang terpenting. Berikut adalah beberapa faktor yang membuat
Jepang menjadi aman dan bebas dari bahaya:
1. Mesin ATM
Meskipun ATM pinggir jalan di Amerika Serikat
mungkin terlihat praktis, tetapi hal ini justru menjadi magnet bagi kejahatan,
terutama pada saat malam hari. Berbeda dengan ATM di Jepang yang berada di
dalam bangunan atau bank, yang menyediakan lingkungan yang aman untuk menarik
uang tunai. Hal ini mungkin terlihat sedikit tidak nyaman daripada bentuk ATM
pinggir jalan yang akan kita temukan di bank-bank di negara lain, tapi mesin
ATM di Jepang jauh lebih aman dan menawarkan tingkat privasi yang lebih besar.
2. Para Penjaga Toko-Toko di Sekitar Jalan
Di Jepang, kalian tidak akan pernah menemukan
satu orang pegawai yang bekerja sendirian di setiap toko, pom bensin atau
sejenisnya. Biasanya toko-toko di sana akan dijaga lebih dari satu pegawai
walaupun hanya sebuah kedai kecil. Di satu sisi, hal ini tentunya akan cukup
banyak memakan biaya karena pemilik toko harus memperkerjakan banyak orang.
Tetapi di sisi lain hal ini tentunya membuat toko menjadi lebih aman baik dari
segi kenyamanan pelanggan maupun pegawai toko tersebut.
3. Petugas Parkir
Di Jepang petugas parkir tidak hanya mengatur
keluar masuk mobil dari area parkir saja, tetapi petugas parkir di sana diberi
tanggung jawab untuk menjaga keamanan kendaraan dan keamanan di sekitar area
parkir tersebut.
4. Penjaga Keamanan
Sama halnya seperti Petugas Parkir, penjaga
keamanan di Jepang tidak hanya berdiri mengamankan wilayah yang dijaganya
melainkan turut membantu melayani pelanggan dan turut waspada terhadap sesuatu
yang mencurigakan.
5. Tidak Memperbolehkan Warga Sipil Memiliki Senjata Api
Bagi warga Jepang memiliki senjata api bukan
merupakan hak mereka sebagai warga sipil. Karena mereka yakin tanpa memegang
senjata api mereka sudah merasa aman.
6. Tidak Ada Toleransi Bagi Yang Mengemudi Dalam Keadaan Mabuk
Jepang memberi sanksi keras terhadap warganya
apabila kedapatan mengemudi dalam keadaan mabuk. Untuk mencegah hal itu,
pemerintah di jepang menyediakan jasa untuk menyewa seorang pengemudi yang
dapat menggantikan mengemudi mobil kalian ketika kalian dalam keadaan mabuk.
7. Rendahnya Toleransi Terhadap Narkoba dan Penggunanya
Paris Hilton, Rolling Stones dan Paul
McCartney pernah ditolak masuk ke Jepang dengan alasan mereka pernah menjadi
tahanan narkoba. Salah satu selebriti Jepang juga pernah minta maaf kepada fans
mereka di televisi nasional jika mereka tertangkap menggunakan obat-obatan.
Konsekuensi ini memperkuat bahwa, negara Jepang tidak mendukung pengambilan
keputusan tentang obat-obatan, dan bahkan obat-obatan seperti ganja dan jenis
psikotropika masih dianggap tabu oleh sebagian besar warga Jepang.
8. Banyak Terdapat Pos-Pos Kecil Penjagaan Polisi
Di Jepang kita akan menemukan banyak pos-pos
penjagaan yang dijaga oleh petugas polisi di yang selalu rutin berjaga
mengamankan lingkungan di sekitar. Hal ini membuat tingkat kejahatan seperti
pencurian sangatlah kecil.
9. Pembagian Wilayah
Karena hukum zonasi Jepang lebih inklusif dari
eksklusif, satu zona dapat memiliki beberapa kegunaan. Toko-toko akan diizinkan
untuk ada di rumah keluarga tunggal di lingkungan, misalnya. Meskipun
keberadaan bisnis di suatu lingkungan dapat menghasilkan tingkat kebisingan
tertentu, keberadaannya dapat menghambat aktivitas kriminal di sekitar rumah
dan tempat usaha.
10. Membatasi Para Imigran
Membatasi Imigran yang datang adalah salah
satu cara yang digunakan untuk memastikan negara mempertahankan sistem
kepercayaan umum dan berbagi rasa nilai-nilai. Pada dasarnya, dengan tidak
bersikap terlalu terbuka terhadap budaya asing yang masuk, mereka akan mampu
mempertahankan budaya mereka sendiri.
Text by: Triaji Cahya
0 komentar:
Posting Komentar